"Muroqobah dan Ihsan"



Bismillahhirrahmanirrahim..
Ikhwah fillah..
Terkadang di saat mata manusia tidak bisa melihat keberadaan kita, kita merasa bagaikan Raja Firaun yg berbuat seenaknya, nafsu kita mulai melonjak-lonjak tak terkendali sehingga kita terjerumus ke perbuatan yang bersifat kenikmatan sesaat dan penyesalan yg hebat di akhir hayat, di karenakan kita hanya takut oleh omongan orang , dan ingin di lihat hebat, jika kita melakukan hal tersebut di keramaian, kecuali jika keimanan kita sudah sampai derajat muroqobah dan ihsan

Apa itu muroqobah dan ihsan?

Muroqobah adalah keadaan di mana kita selalu mearasa bahwa Allah mengawasi kita, kapapun, dimanapun, dalam keadaan apaapun. Allah berfirman
( ۚ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا)
[Surat An-Nisa' 1]
Artinya : "Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasimu."

Definisi dari ihsan hampir sama dengan muroqobah.
Sebagaimana yang disabdakan oleh Rasululluah shalallahu ‘alaihi wa sallam dalam hadist Jibril :

قَالَ فَأَخْبِرْنِى عَنِ الإِحْسَانِ. قَالَ « أَنْ تَعْبُدَ اللَّهَ كَأَنَّكَ تَرَاهُ فَإِنْ لَمْ تَكُنْ تَرَاهُ فَإِنَّهُ يَرَاكَ »

“’Wahai Rasulullah, apakah ihsan itu? ‘ Beliau menjawab, ‘Kamu menyembah Allah seakan-akan kamu melihat-Nya, maka jika kamu tidak melihat-Nya maka sesungguhnya Dia melihatmu.” (H.R. Muslim)

Dengan menerapkan hadist di atas, maka dalam segala ibadah kita akan merasa iklash dan jauh dari rasa riya'

Maka sungguh sangat mulia orang yang imannya sudah sampai derajat  muroqobah dan ihsan, ibadahnya akan ikhlas hanya untuk Allah swt, dan perbuatannya juga akan terjaga di karenakan dia akan selelu merasa di awasi oleh Allah swt, kapanpun di manapun.

#Wallahu a’lam bishowab
#menasehati diri sendiri dan orang lain

By: ibnu mahfudh aljawi
Previous
Next Post »
Thanks for your comment